KATA
PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Proses Morfologi mengenai Afiksasi.
Adapun
makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu,
kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun
bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan
terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah biologi ini.
Akhirnya
penyusun mengharapkan semoga dari makalah biologi ini kita dapat mengambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Jember, maret 2014
Penyusun
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG
Morfologi merupakan salah satu kajian linguistik
yang membahas
tentang masalah berbahasa yang didalamnya terdapat berbagai bagian-bagian yang
dikaji. Karena dalam bahasa terdapat sub-sub yang membedakan jenis bahasa. Dari
sini muncul gagasan untuk lebih memfokuskan pada satu bahasan masalah dalam
kajian morfologi tentang afiksasi.
Sebelum
kita membahas apa itu Afiksasi, kita harus tahu terlebih dahulu apa itu Afiks.
Afiks merupakan morfem terikat yang diletakkan pada ,orfem dasar. Pembahasan
Mengenai Afiks dapat ditemukan dalam setiap buku Linguistik umum dan Morfologi.
Namun demikian, pembahasan pada buku-buku tersebut masih kurang menyeluruh dan
berbeda-beda. Hal ini dpat disebabkan oleh terbatasnya jenis Afiks dari bahasa
yang dianalisis atau belum adanya analisis yang lebih mendalam mengenai afiks.
Afiksasi merupakan
proses pembubuhan afiks pada suatu satuan, baik berupa satuan tunggal maupun
kompleks untuk membentuk kata. Afiksasi juga merupakan
salah satu dari 3 proses morfologi, yang terdiri
atas afiksasi, Reduplikasi, dan Proses Pemajemukkan.
RUMUSAN MASALAH
Dalam
makalah ini beberapa yang akan dibahas sebagai berikut.
1.
Apa itu Afiks ?
2.
Apa pengertian Afiksasi ?
3.
Apa saja macam-macam Afiks?
4.
Apa saja tujuan afiksasi ?
TUJUAN
Yang bertujuan.
1.
Untuk mengetahui apa itu afiks.
2.
Untuk mengetahui pengertian dari afiksasi.
3.
Untuk mengetahui macam-macam afiks.
4.
Untuk mengetahui tujuan dari afiksasi
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN AFIKS DAN AFIKSASI
Afiks adalah morfem yang
digunakan dengan cara menggabungkannya dengan morfem lain yang merupakan bentuk
dasar. Afiks juga merupakan morfem terikat dan tidak pernah berdiri sendiri di
dalam sebuah kalimat. Afiks sendiri tidak mempunyai makna, tetapi selalu
terikat pada bentuk dasarnya. Afiks juga merupakan pembentukan kata yang paling
umum dikenal. Lebih singkatnya, Afiks merupakan imbuhan.
Afiksasi
merupakan proses pembubuhan afiks pada suatu satuan, baik berupa satuan tunggal
maupun kompleks untuk membentuk kata.
Syarat-syarat kata untuk
dapat menjadi afiksasi :
Kata afiks
itu harus dapat ditempatkan pada bentuk-bentuk lain untuk membentuk kata atau
pokok kata baru. Contoh: kata makanan, kata ini terdiri dari dua unsur
langsung, yaitu kata makan yang di sebut bentuk bebas dan –an yang di sebut
bentuk terikat. Makna ini di sebut makna afiks. Contoh kata yang lain seperti:
kata timbangan, minuman, bungkusan, pikiran, buatan, satuan, gambaran.
Kata afiks
itu merupakan bentuk terikat, tidak dapat berdiri sendiri dan secara gramatis
(tertulis) selalu melekat pada bentuk lain. Contoh: kedua, kehendak, kekasih,
ketua, artinya antara imbuhan ke- dan kata dua tidak dapat di pisahkan, karena
apabila dipisahkan akan mempunyai arti yang berbeda. Demikian juga dengan kata
kehendak, kekasih dan ketua. Berbeda halnya dengan bentuk di seperti pada kata
di rumah, di pekarangan, di kamar, tidak dapat di golongkan afiks, karena
sebenarnya bentuk itu secara gramatis mempinyai sifat bebas. Demikian halnya
dengan bentuk ke seperti pada kata ke rumah, ke toko, ke kota , ini tidak dapat
di golongkan afiks. Jadi, dalam afiks hanya dapat di bentuk apabila imbuhan itu
dalam bentuk terikat.
2. MACAM-MACAM AFIKS
Pada umumnya imbuhan (afiks)
hanya dikenal ada empat, yaitu awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran
(sufiks) awalan dan akhiran (konfiks). Tetapi dalam sumber lain disebutkan
bahwa imbuhan (afiks) itu ada sembilan, yaitu prefiks, infiks,sufiks,konfiks,
kombinasi afiks, simulfiks, superfiks, interfiks dan transfiks.
1. Prefiks (Awalan)
Yaitu imbuhan
yang terletak di awal kata. Proses
awalan (prefiks) ini di sebut prefiksasi. Berdasarkan pertumbuhan bahasa
yang terjadi, maka awalan dalam bahasa indonesia dibagi menjadi dua macam,
yaitu imbuhan asli dan imbuhan serapan, baik dari bahasa daerah maupun dari
bahasa asing.
Awalan terdiri dari di, me,
ke, ter, pe, per, se, ber, dan dijelaskan dalam contoh :
·
di- : diambil, dicuri, didengar,
dipaksa, dimakan
·
memper- : memperbanyak, memperindah, memperkecil,
memperistri
·
ber- : berdiri, berlari, bertamu,
berjalan
·
per- : perpanjang, percantik, persempit,
perlebar, perkecil
·
pe- : pedagang, pelari, petinju,
peternak, pekebun, petenis
berikut imbuhan serapan dari bahasa asing yang jarang
kita sadari:
1.
a → seperti
contohnya pada kata amoral dan asocial. Awalan ini mengandung arti ‘tidak’ atau
‘tidak ber’.
2.
multi → contohnya
pada kata multipartai. Awalan ini artinya ‘banyak’
3.
anti → contohnya pada kata antikomunis,
antipemerintah, antikarat yang maknanya bertentangan atau melawan
4.
mikro → contohnya
pada kata mikroorganisme. Awalan ini bermakna ‘kecil’
5.
non → contohnya
pada kata non fiksi, non akademik. Awalan ini artinya ’bukan’
2. Infiks ( Sisipan)
Yaitu Imbuhan yang
terletak didalam kata. Jenis imbuhan ini tidak produktif, karena pemakaiannya
terbatas hanya pada kata-kata tertentu. Jadi hampir tidak mengalami pertambahan
secara umum. Sisipan terletak pada suku pertama kata dasarnya, yang memisahkan
konsonan pertama dengan vokal pertama suku tersebut. Prosesnya imbuhan kata
tersebut di sebut infiksasi. Imbuhan yang berupa sisipan seperti: -er-, -el-,
-em- dan -in.
·
el- : telunjuk,pelatuk
·
er- : seruling, gerigi
·
em- : temali, kemuning, kemilau,
·
in- : kinerja, sinambung,tinambah
3. Sufiks
(Akhiran)
Yaitu
imbuhan yang terletak pada akhir kata. Dalam proses pembentukan kata ini tidak
pernah mengalami perubahan bentuk. Proses pembentukannya disebut safiksasi.
Akhiran terdiri dari kan, an, i, nya, man, wati, in, wi, kah.
·
-kah : bagaimanakah, apakah, siapakah
·
-kan : ambilkan, siapkan, tuliskan
·
-an : makanan, minuman, akhiran
·
-i : temani, sadari, renungi
·
-nya : ibunya, temannya, anaknya
·
-man : seniman
·
-wati : seniwati
·
-in : hadirin
·
-wi : manusiawi
4. Konfiks
(Awalan dan akhiran)
Yaitu gabungan
prefiks dan sufiks yang dilekatkan sekaligus pada awal dan akhir kata. Imbuhan ini terdiri dari ber-an, pe-an, ke-an,
se-an.
·
Ber-an : berdatangan, berkenalan
·
Pe-an : pegunungan, pedalaman
·
Ke-an : kedatangan, keterlambatan
·
Ter-an : terselesaikan
·
Me-kan : memanfaatkan
5.
Kombinasi afiks
Yaitu gabungan prefiks dan sufiks yang ditambahkan
pada kata dasar tidak sekaligus. Misalnya :
·
ber-an : berpakaian
Pakai-pakaian-berpakaian
·
member-kan : memberlakukan
Laku-berlaku-berlakukan-memberlakukan
6.
Simulfiks
Yaitu afiks
yang disamakan dengan ciri-ciri segmental yang dileburkan pada kata dasarnya. Fungsinya ialah
membentuk verba atau memverbakan nomina, adjectiva atau kelas kata yang lain
menjadi kata kerja. Misalnya :
·
kopi → ngopi
·
sate → nyate
·
kebut → ngebut
·
tulis → nulis
7. Superfiks
Yaitu afiks
yang dimanifestasikan dengan cirri-ciri suprasegmental atau afiks yang
berhubungan dengan morfem suprasegmental.
Contohnya:
·
dalam bahasa inggris kata ‘discount’ → dis’count
Bahasa Arab
dan Bahasa Indonesia tidak memiliki suprafiks.
8.
Interfiks
Yaitu suatu
jenis infiks yang muncul di antara dua unsur. Dalam bahasa indonesia interfiks
terdapat pada kata-kata bentukan baru, misalnya –n- dan –o-
Contoh:
·
Indonesia-logi → Indonesianologi
·
Jawa-logi- → Jawanologi
9.
Transfiks
Yaitu afiks yang
berwujud vocal-vokal yang diimbuhkan pada keseluruhan dasar. Dalam bahasa
Indonesia tidak ditemukan adanya transfiks, antara lainnya dalam bahasa arab.
Contohnya:
·
f-r-h yang artinya (senang) + a-a-a → farraha
(menyenangkan)
·
m-d-d yang artinya (memanjangkan) + a-a-a → maddada
(memanjang-manjangkan)
·
k-f-r yang artinya (mengkafiri) + a-a-a → kaffara (
menisbatkan kekafiran)
Dari pembahasan beberapa afiks
tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam bahasa Indonesia ada lima afiks, yaitu
prefiks, sufiks, infiks, konfiks, dan simulfiks.
- JENIS-JENIS AFIKS
Berdasarkan asalnya,
afiks dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:
1.
afiks asli, merupakan afiks yang bersumber dari bahasa
Indonesia sendiri.
2.
Afiks serapan, yaitu afiks yang bersumber dari bahasa
asing ataupun bahasa daerah.
.
Perhatikan
tabel dibawah ini.
Prefiks
|
Infiks
|
Sufiks
|
Kombinasi Afiks
|
Komfiks
|
||
Asli
|
Serapan
|
asli
|
Asli
|
serapan
|
asli
|
asli
|
meN~
|
pra~
|
~el ~
|
~an
|
~man
|
me~i
|
ber~an
|
ke~
|
super~
|
~em~
|
~i
|
~wan
|
di~i
|
ber~kan
|
ber~
|
non~
|
~er~
|
~kan
|
~wati
|
me~kan
|
ke~an
|
di~
|
swa~
|
~nya
|
memper~
|
pe~an
|
||
peN~
|
tuna~
|
diper~~
|
per~an
|
|||
per~
|
inter~
|
memper~kan
|
se~nya
|
|||
ter~
|
mikro~
|
diper~kan
|
||||
se~
|
dwi~
|
ber~kan
|
||||
anti~
|
ke~an
|
|||||
homo~
|
per~kan
|
|||||
auto~
|
per~i
|
|||||
hetero~
|
keber~an
|
|||||
kese~an
|
||||||
keter~an
|
||||||
pember~an
|
||||||
pemer~an
|
||||||
penye~an
|
||||||
perse~an
|
||||||
perseke~an
|
- TUJUAN AFIKSASI
1. Fleksi,
yaitu afiksasi yang membentuk kata dan mempertahankan kata dasarnya, biasanya
kata dasar membentuk kata nomina / kata benda.
2. Derivasi,
yaitu afiksasi yang menghasilkan leksem baru dan menghasilkan kata-kata yang
berbeda dari kata dasarnya, biasanya kata dasar membentuk kata kerja.
Contoh:
1. Sapu → Menyapu
v (derivasi)
Disapu n
(fleksi)
Sapuan n
(fleksi)
Menyapukan v
(derivasi)
Tersapu n
(fleksi)
2. Main → Bermain v (derivasi)
Pemain n
(fleksi)
Permainan n
(fleksi)
Mainkan n
(fleksi)
Dimainkan n
(fleksi)
PENUTUP
KESIMPULAN
Afiks
adalah morfem yang digunakan dengan cara menggabungkannya dengan morfem lain
yang merupakan bentuk dasar. Afiks juga merupakan pembentukan kata yang paling
umum dikenal.
Imbuhan (afiks) hanya dikenal ada empat, yaitu awalan
(prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), awalan dan akhiran (konfiks).
Dalam sumber lain disebutkan bahwa imbuhan (afiks) itu ada sembilan, yaitu
prefiks, infiks, sufiks, simulfiks, konfiks, superfiks, interfiks, transfiks,
dan kombinasi afiks.
Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada suatu
satuan, baik berupa satuan tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata.
Afiksasi adalah salah satu dari 3 proses morpologik, yang terdiri atas
afiksasi, Reduplikasi, dan Proses Pemajemukkan.
SARAN
Dengan mengucap syukur alhamdulillah pada Allah SWT
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tentunya masih jauh
dari harapan, oleh karena itu saya masih perlu kritik dan saran yang membangun
serta bimbingan, terutama dari Dosen.
Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis, terutama bagi kita semua
yang mengambil mata kuliah Bahasa Indonesia ini. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses).
Jakarta: Rineka Cipta
Ramlan, M. 2009. Ilmu Bahasa Indonesia, Morfologi.
Yogyakarta: C.V. Karyono.
Terimakasih sudah berbagi ilmu.
BalasHapus