Selasa, 02 Juni 2015

bakti sosial



BAB 1. PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Kemanusiaan yang adil dan beradab ialah salah satu nilai yang mempunyai peran sangat penting dalam mencapai tujuan Negara karena keadilan dapat menciptakan suatu ketentraman tanpa adanya konflik yang disebabkan oleh perbedaan derajat atau kesamaan kedudukan, karena seharusnya kedudukan manusia dihadapan Tuhan dan hukum adalah sama.
Sebagai bentuk rasa peduli kami ingin mengadakan sebuah kegiatan bakti sosial yangdapat berguna bagi salah satu masyarakat sekitar. Banyak pihak yang tidak menyadari bahwa di lingkungan sekitar kita terdapat orang-orang yangsangat membutuhkan bantuan dari kita.Kegiatan bakti sosial ini merupakan bentuk kepedulian dantanggung jawab sosial kita terhadap masyarakat, selain itu melalui kegiatan bakti sosial ini kami dapatmenanamkan nilai-nilai simpati, kepedulian, kerjasama dalam tim dantanggung jawab khususnya menjalankan nilai-nilai pancasila yang seharusnya diterapkan.

1.2.Tujuan kegiatan
Adapun tujuan dari kegiatan bakti sosial ini ialah :
1.      Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
2.      Menumbuhkan rasa kepedulian sosial kepada sesama manusia
3.      Mempererat tali persaudaraan

1.3.Manfaat kegiatan
Manfaat dari kegiatan bakti sosial ini adalah :
Mahasiswa dapat mengaplikasikan secara langsung ilmu dan pengetahuan yang didapat dari Pancasila untuk membantu lingkungan sekitar.





BAB 2. ISI LAPORAN


2.1.Jenis kegiatan
Jenis kegiatan ini ialah Bakti Sosial dengan dasar Pancasila, khususnya sila ke-2 yaitu ‘kemanusiaan yang adil dan beradab’.

2.2.   Waktu dan tempat kegiatan
Pelaksanaan kegiatan bakti sosial ini dilaksanakan pada :
Tanggal    :20 April 2015
Waktu :16.30 s/d 17.45 WIB
Tempat    :Jl.Melon (belakang taman makam pahlawan) RW 16, Patrang, Jember.

2.3.   Peserta  kegiatan :
Peserta kegiatan bakti sosial ini ialah :
1.      1...........
22..........

2.4.   Pelaksanaan kegiatan :
Pelaksanaan kegiatan bakti sosial ini ialah :
1.      Mendatangi rumah Bapak Sarukih dan Ibu Murcik.
2.      Mengadakan Tanya jawab tentang latar belakang keadaan Bapak Sarukih dan Ibu Murcik.
3.      Memberikan santunan bantuan sembako kepada keluarga Bapak Surakih.



2.5.   Jumlah barang
No
Nama Barang
Jumlah/banyaknya
1
Beras
4 Kg
2
Gula
1 Kg
3
Minyak goreng
1 Liter


2.6. Biaya
No
Nama Barang
Jumlah/banyaknya
Harga persatuan
Jumlah  harga
1
Beras
4 Kg
Rp. 8.400,00
Rp. 33.600,00
2
Gula
1 Kg
Rp. 12.200,00
Rp. 12.200,00
3
Minyak goreng
1 Liter
Rp. 12.000,00
Rp. 12.200,00

Adapun biaya berasal dari peserta kegiatan bakti sosial 15.000 x 4 =Rp.60.000,00. Jadi total pengeluaran ialah Rp. 57.800,00dengan sisa  Rp. 2.200,00.

2.7.Hasil Kegiatan
     
Dalam kegiatan ini kami dapat menyumbang bahan kebutuhan atau bahan sembako serta dapat memenuhi salah satu tugas Bakti Sosial Matakuliah Umum Pancasila.

  








BAB 3. PEMBAHASAN


3.1. Keadaan Keluarga
        Seorang bapak yang bernama Bapak Sarukih berumur 55 tahun yang bekerja sebagai pengutip sampah yang mengambil sampah di rumah warga sekitar. Bapak Surakih tinggal di daerah Patrang dengan keluarganya mulai dari tahun 2000. Bapak Surakih mulai bekerja pada tahun 2001 hingga sampai sekarang. Dapat dikatakan bapak surakih sudah 14 tahun mengabdikan dirinya untuk membersihkan lingkungan sekitar. Bapak Sarukih memiliki 5 anak. 1 putri sudah menikah. Hingga sekarang ada 4 anak yang menjadi tanggungan dan 1 cucu dari putrinya tersebut. Umur anak yang paling kecil 8 tahun dan yang bersekolah 2 orang termaksud cucunya. Bapak sarukih juga memiliki istri yang bernama Murcik, 43 tahun. Pekerjaan Ibu murcik ialah sebagai Ibu rumah tangga.
Pekerjaan sebagai pengutip sampah dilakukan Bapak Sarukih setiap harinya. Gaji yang didapat dari pengutip sampah tiap bulannya sekitar Rp.500.000,00. Bapak Sarukih juga bekerja sampingan yaitu menjual barang-barang bekas maupun plastik dengan berjalan kaki, putar-putar mengelilingi lingkungan sekitar yang masih bisa dijual dari hasil pengutipan sampah setiap paginya. Keluarga Bapak Sarukih juga mendapat bantuan dana dari pemerintah tahun kemarin sebesar Rp. 600.000,00 sebagai uang tunai langsung.

3.2.            Makna Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu bentuk problem yang muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat di negara-negara yang sedang  berkembang. Masalah kemiskinan ini menuntut adanya suatu upaya pemecahan masalah secara berencana, terintegrasi dan menyeluruh dalam waktu yang singkat. Upaya  pemecahan masalah kemiskinan tersebut sebagai upaya untuk mempercepat proses  pembangunan yang selama ini sedang dilaksanakan.
Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana suatu kelompok masyarakat tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok yang sewajarnya sebagai pondasi minimal untuk bertahan hidup seperti makanan, pakaian, tempat berlindung dan pendidikan.

Penyebab Kemiskinan
Zastrow dan Karen K. Kirst-Ashman (2007) menyebutkan secara filosofis ada delapan hal yang menyebabkan kemiskinan, yaitu:
a. Menganggur.
b. Tidak Sehat.
c. Masalah emosi.
d. Terlibat narkoba.
e. Pendidikan rendah.
f. Diskriminasi ras dan gender.

Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
1.    Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangansehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.

2.   Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
3.   Gambaran tentang kurangnya penghasilan  dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.

3.3.       Makna Sila ke dua Pancasila
1.Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan.
Yang dimaksud dengan hakikat manusia dihadapan Tuhan adalah semua kesetaraan hak dan persamaan kewajiban antar sesame manusia tidak dibedakan karena kita adalah masyarakat Indonesia yang mempunyai kewajiban sebagai warga Negara yang baik, tidak hanya menuntut hak nya saja. Tentang kesetaraan pasti membicarakan persamaan derajat dan warga Negara yang baik seharusnya dapat mengakuinya khususnya terhadap sesama warga Negara. Karena pada era sekarang nyatanya jabatan bisa membuat tindakan semena-mena dengan wewenangnya.

2.   Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa.
Kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu adalah hal yang sangat penting untuk diingat dan dipelajari, dan tugas kita sebagai penerus bangsa adalah memajukan Negara kita karena telah diketahui bahwa Indonesia adalah salah satu Negara yang belum maju.

3.   Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah.
Keadilan dan peradaban yang tidak lemah adalah suatu hal yang harus dipertahankan oleh Negara yang sudah melakukannya, jadi ketika tidak terjadi keadilan yang frontal dan telah terbukti menyalahi UUD dan pancasila sangat pantas untuk diambil jalan yang benar. Karena konflik yang terjadi karena ketidak adilan dapat melemahkan dan mengakibatkan disintegrasi bangsa.

3.4.   Makna sila ke tiga Pancasila
1.   Cinta Tanah Air/Nasionalisme
Cinta tanah air merupakan sikap yang diperlukan oleh semua bangsa Indonesia karena disini adalah tanah kelahiran kita. Dengan menciptakan kondisi yang positif dimanapun kita berada adalah salah satu gerakan cinta tanah air, misalnya bakti social, hari kebersihan, menghemat, memelihara lingkunngan, keja bakti dan sebagainya karena hamper semua kegiatan positif dapat membantu menciptakan kenyamanan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2.      Menciptakan Indonesia yang Sejahtera
Indonesia yang sejahtera bisa dibantu dengan kegiatan penghilangan penonjolan kekuasaan yang sewenang-wenang karena akan menimbulkan perbedaan derajat dan keadilan pun tidak bisa dicapai sehingga menimbulkan konflik internal Negara. Memajukan Negara Indonesia yang sedang berkembang juga dapat mencapai kesejahteraan.

3.      Memusnahkan perbedaan-perbedaan untuk Persatuan Indonesia
Dengan adanya Bhineka Tunggal Ika telah banyak mendorong rakyat untuk tidak mempermasalahkan perbedaan suku, budaya, ras, bahasa, warna kulit dan lainnya. Karena seharusnya perbedaan tidak menjadi penghalan untuk menjalankan kebersamaan dalam segala bidang, jika memang ada perbedaan maka itu akan menyebabkan perselisihan dan memihak perbedaan individual mereka sendiri.







BAB 4. PENUTUP


4.1.    Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan bakti sosial ini ialah  bahwa kita sebagai manusia ciptaan Tuhan harus saling membantu, saling tolong menolong, membangun rasa sikap kepedulian yang tinggi karena sesungguhnya kedudukan manusia dihadapan Tuhan dan Hukum adalah sama, tanpa adanya perbedaan dalam segala hal yang berarti nilai Pancasila sangat pantas untuk diterapkan dalam kekhidupan sehari-hari. Diluar sana masih banyak yang membutuhkan pertolongan uluran tangan kita. Acara kegiatan bakti sosial ini diharapkan mampu membuka mata semua masyarakat bahwa akan selalu menolong ataupun membantu pada setiap mereka yang membutuhkan. Dan juga kiranya meringankan beban keluarga.













0 komentar:

Posting Komentar