Rabu, 10 Juni 2015

PROSES TERJADINYA MANUSIA DALAM ISLAM





BAB I
PENDAHULUAN

A.             LATAR BELAKANG
Diantara sekian banyak penemuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian canggih, masih ada satu permasalahan yang hingga kini belum mampu dijawab dan dijabarkan oleh manusia secara eksak dan ilmiah. Masalah itu ialah masalah tentang asal usul kejadian manusia.Banyak ahli ilmu pengetahuan mendukung teori evolusi yang mengatakan bahwa makhluk hidup (manusia) berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan yang sederhana kemudian mengalami evolusi dan kemudian menjadi manusia seperti sekarang ini.Hal ini diperkuat dengan adanya penemuan-penemuan ilmiah berupa fosil seperti jenis Pitheccanthropus dan Meghanthropus.
Di lain pihak banyak ahli agama yang  menentang adanya proses  evolusi manusia tersebut. Hal ini didasarkan pada berita-berita dan informasi-informasi yang terdapat pada kita masing-masing agama yang mengatakan bahwa Adam adalah manusia pertama. Kita sebagai umat islam yang mengakui dan meyakini rukun iman, maka sudah sepantasnya kita mengakui bahwa Al Qur’an adalah satu-satunya literatur yang paling benar dan bersifat global bagi ilmu pengetahuan.

B.             RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
1.              Apa, siapa, dan bagaimana asal kejadian manusia ?
2.              Apa saja penyebutan manusia dalam Al-Qur’an ?
3.              Bagaimana teori ilmu pengetahuan tentang kejadian manusia ?

C.             TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui apa, siapa dan bagaimana asal kejadian manusia, memahami makna beberapa penyebutan manusia dalam Al-Qur’an serta mempelajari teori ilmu pengetahuan tentang kejadian manusia.








BAB II
PEMBAHASAN

A.             APA, SIAPA, DAN BAGAIMANA ASAL KEJADIAN MANUSIA
Pada mulanya Allah menciptakan alam semesta.Pada hari keenam Allah menciptakan manusia.Manusia yang seperti apa yang diciptakan Allah pada awal mulanya? Bagaimana kehidupannya? Dan apa saja tugasnya? Manusia pertama dalam pengertian islam adalah Nabi Adam, sejarah beliau sudah ada didalam al-qur’an jauh sebelum para ilmuan menemukan teori bahwa asal-usul manusia berasal dari kera  yang beregenerasi menjadi manusia sempurna.
Dari situ banyak ayat ayat Alquran yang menjelaskan tentang asal usul penciptaan manusia. Penciptaan manusia yang bermula dari tanah ini tidak berarti bahwa manusia itu sendiri dicetak dengan memakai bahan tanah seperti orang membuat patung dari tanah. Akan tetapi, penciptaan manusia dari tanah tersebut memiliki makna simbolik yaitu saripati yang merupakan factor utama dalam pembentukan jasad manusia, maka dari itu alquran menyatakan bahwa kelak ketika ajal kematian manusia telah sampai, maka jasad itu akan kembali pula ke asalnya, yaitu tanah.
          Berikut ini beberapa proses bagaimana kejadian manusia (kita) menurut Al-Quran. Bagaimana Allah SWT menciptakan manusia dari pada setitis air mani sehinggalah menjadi seorang manusia.
Proses kejadian manusia mempunyai beberapa tingkatan yaitu :
1.      NUTFAH



Yaitu tingkatan pertama yang bermula dengan selepas persenyawaan atau minggu pertama. bermula setelah berlakunya percampuran air mani. Sebagaimana firman Allah dalam surah al-Insan : 2 yang bermaksud :
” Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari pada setitis air mani yang bercampur yang Kami (hendak mengujinya dengan perintah dan larangan), kerana itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat “
Menurut Ibn Jurair al-Tabari, asal perkataan nutfah itu sendiri berasal dari nutf artinya air yang sedikit yang terdapat di dalam sesuatu wadah,tube,tabung dan sebagainya. Sementara perkataan amsyaj berasal daripada perkataan masyj yang berarti pencampuran.
Berasaskan kepada makna perkataan tersebut maksud ayat diatas ialah sesungguhnya Allah menciptakan manusia daripada air mani lelaki dan air mani perempuan.
Dari nutfah inilah Allah menciptakan anggota-anggota yang berlainan, tingkah laku yang berbeda serta menjadikan lelaki dan perempuan
2.      ALAQAH
Pembentukannya pada hari pekan pertama sampai hari ketujuh. Pada tahap ini hari yang ketujuh telor yang sudah dibuahi itu akan tertanam di dinding rahim. Setelah itu Allah mengubah nutfah menjadi alaqah. Sebagaimana firman Allah yang bermaksud :
” Kemudian Kami mengubah nutfah menjadi alaqah”. Surah al-Mukminun : 14

Alaqah secara bahasa memiliki arti sesuatu yang mengambang atau menempel. Banyak ahli mengatakan bahwa makna dari alaqah itu sendiri merupakan segumpal darah. Tetapi sebenarnya alaqah adalah suatu benda yang amat seni yang diliputi oleh darah.

3.      MUDGHAH
Pembentukkannya berlaku diminggu keempat.  Berikut merupakan firman Allah yang berhubungan dengan mudghah :

“lalu Kami ciptakan darah beku itu menjadi seketul daging”. Surah al-Mukminun : 14
Mudghah yang memiliki arti segumpal darah ini merupakan fase yang mana berbentuk lengkung, dengan penampakan gelembung-gelembung serta alur alur. Lalu tumbuh berumur 40-42 hari yang dilengkapi dengan pendengaran, pengelihatan, kulit, otot dan tulang seperti yang disebutkan dalam hadist Nabi SAW dari Hudzaaifah ibnu Asid :

“Ketika nutfah telah lewat 42 malam dari penciptaan, Allah Ta’ala mengirim malaikat untuk membentuknya dan menciptakan pendengaran, pengelihatan, kulit, otot dan tulang. Kemudian malaikat bertanya : Ya Allah, ini akan dijadikan laki laki atau perempuan ? Dan Allah memutuskan apa yang dikehendakiNya,..” (HR. Muslim)

Dari tahap ini lah semua organ dalam manusia dibentuk seperti sistem pernafasan, jantung, saluran darah yang kemudian menjelang tujuh minggu system pernafasan bayi sudah mulai berfungsi sendiri.

4.      IZAM DAN LAHM
Pembentukannya pada minggu kelima, keenam dan ketujuh yang merupakan pembentukan tulang yang mendahului pembentukan otot-otot. Apabila tulang belulang telah terbentuk maka otot-otot akan membungkus rangka tersebut. Firman Allah yang bermaksud :

“Lalu kami mengubahkan pula mudghah menjadi izam dengan daging” (Al Mukminun : 14)

Pada tahap ini lah semua sistem dan organ organ sebagai bekal hidup manusia dibentuk. Tidak jauh beda dengan tahap mudghah tahap izam dan lahm juga merupakan pembentukan organ manusia. Bedanya tahap izam dan lahm inilah yang menyempurnakan pembentukan organ manusia seperti bagian luar kaki, tangan. Dan pada minggu kedelapanlah semua telah sempurna dan lengkap.

5.      PENIUPAN RUH



Ruh merupakan penggerak dan pertanda dari kehidupan seorang hamba, tanpa adanya ruh maka jasad yang telah terbentuk tidak akan sempurna. Tentang ruh inilah Allah Ta’ala berfirman :

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah “Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”. (QS. Al Isra’ : 85)

Para ulama Islam menyatakan bilakalah ruh ditiupkan mereka sepakat mengatakan peniupan ruh ini berlaku selepas 40hari yang kita ketahui sebagaimana orang yang mengandung selepas umur 40hari kebanyakan orang mengadakan tasyakuran untuk mendoakan ruh tersebut.

Para ahli ilmu mendefinisikan ruh sebagai organ lembut yang berada pada badan. Peniupan ruh oleh malaikat tersebut diiringi dengan proses penentuan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan ia celaka atau bahagia.
Dan selanjutnya berkembang terus dan terbentuknya janin tersebut menyerupai bayi sampai benar benar sempurna membentuk bayi seperti gambar dibawah ini dalam 9 bulan.


B.             PENYEBUTAN MANUSIA DALAM AL-QUR’AN
Allah Sang Pencipta telah menurunkan Kitab Suci Alquran yang diantara ayat-ayat-Nya adalah gambaran-gambaran konkret tentang manusia. Penyebutan nama manusia dalam Alquran tidak hanya satu macam. Berbagai istilah digunakan untuk menunjukkan berbagai aspek kehidupan manusia, di antaranya :

a.      Dari aspek historis penciptaan manusia disebut dengan BANI ADAM :

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih lebihan. (Al-araaf, 7:31)

b.      Dari aspek biologis manusia disebut BASYAR yang mencerminkan sifat-     sifat fisik-kimia-biologisnya :

“Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnyabdan yang mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah (Kami mewahkan meraka dalam kehidupan didunia): (orang) ini tidak lain hanyalah manusia (basyar)seperti kamu, dia makan dari apa yang mereka makan dan meminum dari apa yang kamu minum”. (Al-Mukminun,23:33)

c.       Dari aspek kecerdasan manusia disebut dengan INSAN yakni makhluk terbaik yang diberi akal sehingga mampu menyerap ilmu pengetahuan.

“Dia menciptakan manusia (insan). Mengajarnya pandai berbicara”. (Ar-Rahmaan, 55:3-4)

d.      Dari aspek sosiologisnya disebut ANNAS yang menunjukkan sifatnya yang berkelompok sesame jenisnya.


‘Wahai mausia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang sebelum yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa”. (Al-Baqarah,2:21)

e.    Dari aspek posisinya disebut ‘ABDUN (hamba) yang menunjukkan kedudukannya sebagai hamba Allah yang harus tunduk dan patuh kepada-Nya :
“Maka apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada dihadapan dan dibelakang mereka? Jika Kami menghendaki niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau kami jatuhkan mereka gumpalan dari langit. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Tuhan) bagi setiap hamba yang kembali (kepada-Nya)”. (Saba’,34:9)


C.             TEORI ILMU PENGETAHUAN TENTANG KEJADIAN MANUSIA




Menurut ilmu pengetahuan manusia tidak berbeda dengan binatang dalam kaitan dengan fungsi tubuh dan fisiologisnya tetapi manusia itu sendiri menyadari bahwa dirinya sangat berbeda dari binatang apapun.
Para ahli pikir berbeda pendapat dalam mendefinisikan manusia. Para penganut teori psikoanalisi menyebut manusia sebagai homo volens (manusia berkeinginan). Para penganut teori behaviorisme menyebut manusia sebagai homo mechanicus (manusia mesin). Para penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapiens (manusia berpikir) dan yang terakhir para penganut teori humanism menyebut manusia sebagai homo ludens (manusia bermain).
Berikut menurut teori, teori Darwin mengatakan bahwa manusia berasal dari kera, benarkah demikian? Sebenarnya teori Evolusi Darwin, dengan berdasar kepada temuan 100juta fosil yang ditemukan, baik yang berasal dari awal pembentukan bumi (3milyar tahun yang lalu) sampai pada jaman Manusia hanyalah sebatas suatu teori yang belum bias di ketahui kebenarannya secara pasti. Tetapi kalau diteliti secara pasti, memang ada sih kemiripan manusia dengan kera. Bisa dilihat dari simetris tubuhnya, jumlah ruang jantung, dsb.
Kalau benar manusia berasal dari kera lalu bagaimana dengan cerita sejarah Nabi Musa a.s. yang dicantumkan dalam kitab suci agama islam, Alquran. Kurang lebihnya seperti ini ceritanya
Suatu hari kaum Nabi Musa a.s. mengadakan shalat jum’at bagi kaum laki laki yang wajib melaksanakannya lalu pada suatu hari kaum atau jamaah Nabi Musa tidak lagi melaksanakannya karena pada hari yang sama waktu itu laut tiba tiba dibanjiri oleh ikan dan mereka kaum Nabi Musa a.s. tidak melaksanakan shalat jumat melainkan menangkap ikan dilaut. Singkat cerita, Nabi Musa a.s. mengetahui hal ini dan memohon kepada Tuhan agar manusia tersebut diberi pelajaran karena telah melalaikan ibadah kepada tuhan. Akhirnya doa Nabi Musa a.s. diterima dan orang orang yang telah berdusta itu dikutuk menjadi kera.
Cerita diatas sangatlah bertentangan dengan teori Darwin yang mengatakan bahwa manusia berasal dari kera.
Perdebatan mengenai siapa manusia itu dikalangan para ilmuwan terus berlangsung dan tidak menemukan satu kesepakatan yang tuntas. Manusia tetap menjadi misteri yang paling besar dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan. Sampai sekarang.





















BAB III
PENUTUP

A.             KESIMPULAN
dari penjelasan-penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa :
1)       Manusia dalam islam adalah makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk-makhluk ciptaan Allah yang lainnya
2)      Manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna, yang diciptakannya memliki beberapa tahapan mulai dari nutfah, alaqah, mudghah, izam dan lahm sampai peniupan ruh dikandungan seorang ibu sampai 9bulan.
3)      Kedudukan manusia dimuka bumi ini adalah sebagai kholifah yang selalu taat, tunduk dan patuh kepada Allah SWT.

B.             SARAN
Saran yang dapat kami berikan kepada pembaca makalah ini adalah semoga dengan membaca makalah ini pembaca dapat menambah sedikit ilmu pengetahuan. Serta saran yang diberikan kepada para pembaca mengenai isi makalah ini diharapkan kita sebagai manusia selalu ingat kedudukan kita didunia yaitu sebagai kholifah yang patuh,tunduk dan taat kepada Allah SWT.


















DAFTAR PUSTAKA


BUKU TEKS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PERGURUAN TINGGI UMUM






0 komentar:

Posting Komentar