-Definisi
demokrasi
Kata ‘demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti
rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan
sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih dikenal sebagai pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
-Perkembangan
Demokrasi dari tahun 1945-2014
Demokrasi Indonesia merupakan demokrasi yang berazas musyawarah yang
mufakat, yang memiliki nilai-nilai nasionalisme dalam Bhineka Tunggal Ika,
yaitu kebersamaan yang diikat oleh rasa persaudaraan yang menjadi manifestasi
dari kokohnya persatuan serta kesatuan untuk mencapai satu tujuan, dimana
setiap keputusan adalah hasil kesepakatan bersama, yang disaring secara jujur
dan adil pula untuk kebersamaan.
Sikap-sikap yang jelas bertentangan dengan Bhineka Tunggal Ika hanya
akan membawa demokrasi bangsa Indonesia ke jurang kehancuran, karena dapat kita
ketahui dalam Bhineka Tunggal Ika menerapkan kejujuran dan keadilan dalam
kebersamaan demi menata dan membangun peradaban bangsa Indonesia.
Berikut perkembangan-perkembangan demokrasi bangsa Indonesia :
1. Demokrasi
pada masa revolusi
Pada masa demokrasi ini, bangsa Indonesia masih
dalam masa berjuang menghadapi Belanda yang masih bersikeras ingin kembali ke
Indonesia. Pada saat itu demokrasi masih belum berjalan dengan baik dalam
pelaksanaannya. Pada masa ini ada beberapa hal-hal yang mendasar :
a. Pemberian
hak-hak politik secara menyeluruh.
b. Presiden
yang secara konstitusional ada kemungkinan ada kemungkinan untuk menjadi
dictator.
c. Dengan
maklumat Wakil Presiden, maka dimungkinkan terbentuknya sejumlah partai politik
yang kemudian menjadi peletak dasar bagi system kepartaian di Indonesia untuk
masa-masa selanjutnya.
2. Demokrasi
parlementer ( 1945-1959)
Pada masa demokrasi parlementer ini merupakan masa
kejayaan demokrasi di Indonesia, karena hamper semua elemen demokrasi dapat
ditemukan dalam perwujudan kehidupan politik di Indonesia. Lembaga perwakilan
rakyat sangat berperanpenting dalam proses politik yang berjalan.
Namun system demokrasi ini gagal dikarenakan :
a. Dominannya
politik aliran, sehingga membawa kosekuensi terhadap pengelolaan konflik.
b. Social
ekonomi yang masih lemah
c. Persamaan
kepentingan antara presiden soekarno dengan kalangan Angkatan Darat, yang
sama-sama tidak senang dengan politik yang berjalan.
3. Demokrasi
Terpimpin (1959-1965)
Politik pada masa ini diwarnai oleh tolak ukur yang
sangat kuat antara ketiga kekuatan yang paling utama pada waktu itu, yaitu
Presiden Soekarno, Partai Komunis Indonesia, dan Angkatan Darat. Ciri-ciri yang
paling utama dari demokrasi terpimpin ini adalah menggabungkan system
kepartaian dengan politik nasional menjadi sedemikian lemah.
Masa demokrasi Terpimpin adalah masa dimana puncak
semangat anti kebebasan pers, sentralisasi kekuasaan semakin dominan dalam
proses hubungan antara pemerintah pusat dengan pemerintahan daerah.
4. Demokrasi
dalam orde baru
Pada masa ini demokrasi mengalami pasang surut.
Tahun-tahun awal [emerintahan orde baru ditandai
oleh adanya kebebasan politik yang besar. Setelah Presiden Soeharto
menggantikan Ir.Soekarno sebagai Presiden kedua RI, dia menerapkan model/system
demokrasi yang berbeda lagi, yaitu dinamakan demokrasi Pancasila, karena
demokrasi inilah yang cocok dengan ideology Negara pancasila. Dalam masa kurang
lebih 3 tahun ini, kekuasaan seolah-olah akan didistribusikan kepada kekuatan masyarakatan.
Oleh karena itu, semua masyarakat tumbuh semangat besar untuk berpartisapasi
menyambut pemilu 1971.
Perkembangan yang terlihat yaitu semakin lebarnya
kesenjangan dan kesejahteraan antara kekuasaan Negara dengan masyarakat,
keadaan ini dampak dari :
a. Kemenangan
mutlak dari golkar dalam pemilu yang member politik yang kuat kepada Negara.
b. Dijalankannya
birokratisasi, depolitisasi, institusionalisasi.
c. Pendekatan
keamanan
d. Intervensi
Negara terhadap perekonomian dan pasar yang memberikan keleluasaan kepada
Negara untuk mengakumulasikan modal.
e. Tersedianya
sumber biaya pembangunan.
Ciri-ciri pada masa orde baru antara lain :
a. Rotasi
kekuasaan eksekutif boleh dikatakan hamper tidak pernah terjadi.
b. Rekruitmen
politik besifat tertutup.
c. Pemilihan
umum
d. Pelaksanaan
hak dasar warga Negara.
5. Demokrasi
pada masa reformasi (1998 sampai dengan sekarang)
Demokrasi yang diterapkan Negara kita pada era reformasi
ini adalah demokrasi pancasila, tentu saja dengan cirri yang berbeda dengan
orde baru dan sedikit mirip dengan demokrasi parlementer tahun 1950-1959.
Pemilu yang dilaksanakan(1999-2004) jauh lebih demokratis dari yang sebelumnya.
Ritasi kekuasaan dilaksanakan dari mulai pemerintahan pusat sampai pada tingkat
desa, pola rekruitmen politik untuk pengisian jabatan politik dalam system
demokrasi ini dilakukan secara terbuka.
Sebagian besar hak dasar bias terjamin seperti adanya kebebasan menyatakan
pendapat.
0 komentar:
Posting Komentar